BERANI BERSAMA ZENIUS


Pernah gak kalian merasa kalau sebenarnya kita bisa mencapai lebih dari yang kita capai sekarang? Pernah gak kalian merasa kalau kita belum berusaha cukup keras?



Perkenalan dulu, aku adalah salah satu murid SMA favorit di sebuah kabupaten di Yogyakarta. Sengaja ditulis favorite, seneng aja hihihi.

Hingga lulus SMA, rangking terbaikku adalah rangking 27 dari 32 siswa




Ranking terburuk? Hmmmm liat aja.
Total sekelas 32 siswa. hihihi.

Kebayang gak gimana perasaanku saat itu? Sekolah segan, bolos tak mau.
Rasanya, ikut pelajaran setiap hari, menyimak penjelasan guru dengan seksama, dan kebetulan kelas 2 ikut bimbel, tapiiii kok nilainya gitu-gitu aja.

Karena aku kebetulan suka searching tentang berbagai hal, isenglah searching berbagai hal tentang dunia perkuliahan.

“Kuliah jurusan IPA yang tidak ada hitung-hitungannya”
“Kuliah jurusan IPA yang mudah”

Lalu, seperti air di padang pasir. Ketemulah TULISAN KEREN YANG MENYEGARKAN!

"Pilih bidang yang membuat lo tertantang... Pilih bidang yang bikin lo penasaran sampai lo rela buat ngulik itu siang-malem tanpa kenal waktu biar gak dibayar sekalipun. Pilih bidang yang tanpa disuruh pun lo curi-curi waktu buat belajar sendiri, atau tanpa sadar suka cari-cari info di internet atau lewat google.. Pilih jurusan yang memicu 'sense of wonder' dalam diri lo. Pilih jurusan yang bener-bener akan jadi muara ilmu pengetahuan yang ingin lo tekuni sampai akhir hayat lo..."

Setelah membaca tulisan keren itu, aku menjadi sering merenung.

“Aku ini suka apaan sih?”

Sampai, aku sadar. Setiap nonton acara TV yang keren, aku malah mikir gimana sih cara membagi pergerakan kamera yang banyak itu, bagaimana cara crew menghandle artis-artis, bagaimana crew yang banyak itu saling bekerja sama menghasilkan acara yang keren.
Ternyataa, berbagai hal itu bisa dipelajari di jurusan Ilmu Komunikasi.
..
..
Wait..

Ilmu Komunikasi?

Komunikasi ada ilmunya?

Begitulah awal mula ketemu jurusan Ilmu Komunikasi. 

Dan aku searching berbagai konsentrasi yang nantinya akan di dapat di jurusan Ilmu Komunikasi.
Advertising, Public Relations, Broadcasting!
Wah, kayaknya seru semua tuh!

FIX NIH PENGEN MASUK ILMU KOMUNIKASI!

Jujur, awalnya  takut untuk memulai belajar IPS. Materi yang banyak, ekonomi yang “keliatan” ruwet ditambah masih harus bertanggung jawab terhadap “karir SMA” ku. Ada UAS, UKK, USBN, dan UNBK yang tentunya terdapat pelajaran IPAnya.

Hingga ketemu tulisan YANG KEREN JUGA, kuputuskan untuk memulai.

NOW OR NEVER!
Bulan Juli 2017, saat teman-teman asik berlibur, aku menyusun jadwal belajar untuk +- 2 minggu liburan ke depan. Duduk di meja belajar, di hadapan laptop, dengan suara dari speaker. Aku buka “misi” dengan menonton Zenius Learning.

Sungguh, perkataan-perkataan Bang Sabda sangat menggugah semangat.

“Ada 2 motivasi, yaitu ketika kamu ingin keberhasilan atau kamu takut akan kegagalan”
Aku memutuskan untuk mengambil jalur takut akan kegagalan. Takut nantinya menganggur setahun. Takut ditolak berbagai macam ujian masuk. Takut mengecewakan orang tua.

Kutempeli dinding meja belajar dengan gambar-gambar motivasi dan jadwal yang harus ditepati.
Tau kan itu logo kampus mana? :p

Untuk menaati jadwal itu, rasanya sungguh melelahkan. Apalagi saat kelas tiga, jadwal di sekolah dimulai pukul 06.30 (mengerjakan soal) sampai jam 15.00 (tambahan satu jam untuk membahas soal yang dikerjakan pagi hari)

Aku beranikan diri berbicara kepada orang tua kalau aku tidak akan bimbel mapel IPA. Aku merasa bimbel mapel IPA akan sia-sia karena aku sudah berniat lintas jurusan di SBMPTN nanti.

Kuputuskan untuk membeli Xpedia Alumni. DVD IPS untuk belajar SBM, DVD IPA untuk menyeimbangi teman-teman yang les. (Btw, aku beli voucher zenius udah dari bulan April tapi kurang efektif karena di rumah tidak ada sinyal HAHAHA)


Hingga semua tanggung jawab di sma selesai.
Dan hari perjuangan terlewati.
Aku berhasil melawan rasa takutku.

Saat itu, aku menangis dan ibuk terharu. Aku menangis karena tidak lolos pilihan pertama, ibuk terharu karena anaknya lolos sbmptn. Hihihi.
 

cari kampus itu ya gitu,
yang nyemangatin selama ini siapa,
eh jadiannya sama siapa.

Fadia Haris, Ilmu Komunikasi UNS'18.
-bentar lagi ngrantau-


Komentar

Posting Komentar